Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Ruang Kota, Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (DCKTRP) Provinsi DKI Jakarta, Merry Morfosa mengatakan, wilayah Jakarta Timur sedang dirancang sebagai kota administrasi yang prospektif untuk perkembangan properti hunian. Saat ini masih menunggu Rancangan Peraturan Gubernur tentang penataan kota terutama kawasan hunian. "Dari rancangan Peraturan Gubernur ini ada sejumlah kebijakan baru yang perlu diketahui para developer terkait Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)," kata Merry saat diskusi bersama media bertema Tata Kota Jakarta Timur Sebagai Lokasi Hunian Potensial di Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Dikatakannya, aturan main yang digulirkan pastinya menjadikan Jakarta Timur sebagai kawasan perkotaan yang lebih baik dari sebelumnya. “Jakarta Timur itu memang didominasi oleh fungsi hunian, kami juga telah mengatur berbagai rancangan tata kota terkait kawasan hunian, baik untuk rumah tapak, rumah flat maupun rumah susun, termasuk juga pengembangan real estate yaitu pemecahan kavlingnya minimal 60 meter persegi tidak boleh lebih kecil dari luas itu. Izin untuk membangun rumah tinggal juga sudah kami diterapkan sampai empat lantai,” tegasnya. Khusus di wilayah Cijantung Kecamatan Pasar Rebo, kata dia telah merancang sebagai fungsi hunian.
"Untuk potensial perkembangan properti, kami juga telah menyusun zona dan sub zona sesuai Rancangan Peraturan Gubernur, rencana pola ruang RDTR, rencana struktur ruang, serta peraturan zonasi,” kata Merry. DCKTRP Provinsi DKI Jakarta juga telah membuat ketentuan dan penggunaan lahan (untuk kegiatan hunian), termasuk ketentuan intensitas pemanfaatan ruang (pada zona perumahan), ketentuan tata bangunan dan prasarana minimal, ketentuan kegiatan hunian, persyaratan dasar perizinan berusaha dan kewajiban pembangunan. Dalam gelaran forum diskusi yang diselenggarakan Synthesis Huis, Pakar Tata Kota, Yayat Supriatna mengatakan, pengembangan wilayah Jakarta Timur, itu telah didorong sentra ekonomi baru.
Apalagi dengan terbangunnya jaringan transportasi massal. Salah satu yang menjadi daya tarik utama adalah terbentuknya simpul layanan transportasi besar yaitu LRT Cawang yang terintegrasi dengan kereta api cepat, dan terintegrasi dengan LRT Jabodetabek. “Kawasan hunian akan mudah tumbuh dan berkembang cepat dengan didukung oleh jaringan infrastruktur, transportasi publik dan menjamurnya pusat pusat kegiatan ekonomi. Pusat permukiman yang diminati konsumen adalah kawasan hunian yang mudah diakses. Begitu pula kehadiran beragam fasilitas umum sebagai pendukung yang kuat bagi sebuah kawasan,” kata Yayat. Lebih lanjut Yayat memaparkan, dari sisi potensi lingkungan, Jakarta Timur seperti wilayah Cijantung itu masih memiliki ruang terbuka hijau yang luas, intensitas curah hujan yang tinggi sehingga dari sisi iklim secara makro, Cijantung masih memiliki suhu udara yang lebih sejuk dibanding wilayah lain di Jakarta.
"Selain lokasinya cukup strategis, kondisi lingkungannya pun cukup nyaman untuk hunian.“Wilayah Cijantung memang dikenal sebagai kawasan hunian yang masih terjaga keasriannya di Jakarta Timur. Karena itu, ada beberapa wilayah tetap dipertahankan sebagai area hijau seperti hutan kota,” ucap Yayat. Aldo Daniel selaku Managing Director Synthesis Huis mengatakan, kehadiran Synthesis Huis di Jakarta Timur sebagai Iconic Residential project merupakan pilihan tepat yang dapat dijadikan hunian impian keluarga yang saat ini sedang berkembang. "Synthesis Huis dibangun di lahan seluas 3.3 hektar, dengan total lahan seluas 5 hektar, memiliki lokasi yang strategis dan mudah di akses, hanya 5 menit dari pintu tol Pasar Rebo, dekat pusat perbelanjaan, pusat pendidikan, rumah sakit dan CBD TB Simatupang," katanya.